Selasa, 31 Januari 2012

Pemkot Bandung Prihatin Banyak Bobotoh Luka


Berita Persib - Persib vs Persija ditonton 40 ribu orang. Jumlah tiket yang dijual hanya 26.500. 
Sekretaris Daerah Kota Bandung, Edi Siswadi, mengkritik kinerja Panpel Persib yang tak melakukan langkah antisipasi secara maksimal saat laga Persib kontra Persija Jakarta yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu, 29 Januari lalu.

Edi yang pernah menjabat Ketua Harian Persib Bandung menyatakan, turut prihatin atas banyaknya suporter yang menjadi korban cedera maupun jatuh pingsan akibat berhimpit-himpitan.
Bahkan, ada seorang bobotoh bernama M. Ikhsan mengalami patah tulang di kedua kakinya akibat tertimpa pagar besi pembatas. Dia patah tulang kerana terinjak-injak penonton lainnya saat masuk ke dalam stadion.

Ikhsan saat ini masih dirawat intensif di RS Halmahera, Bandung akibat luka serius di kedua kakinya yang patah. Manajemen dan Panpel Persib, kabarnya akan menanggung biaya perawatan dan pengobatan Ikhsan selama berada di RS Halmahera. Laga Persib kontra Persija sendiri diperkirakan disaksikan sekitar 40 ribu penonton. Padahal, jumlah tiket yang dijual hanya 26.500 lembar tiket.

"Apa yang terjadi kemarin (Persib vs Persija) sangat membuat kita prihatin dan sedih, sebab banyak penonton yang jadi korban yang terluka karena desak-desakan," tutur Edi kepada wartawan seusai menghadiri rapat laporan anggaran KONI Kota Bandung di Hotel Mitra, Bandung, Selasa, 31 Januari.

"Hal itu seharusnya sudah bisa diantisipasi oleh Panpel Persib apalagi pertandingan Persib lawan Persija ini kan sangat menyita perhatian penonton. Misalnya dengan menyediakan layar lebar yang lebih banyak di sekitar areal stadion dan bertindak tegas kepada penonton yang tidak membawa tiket. Apalagi kabarnya banyak di antara penonton yang justru membawa tiket malah tidak bisa masuk melihat pertandingan," tambahnya.

Di samping itu, Edi pun mengimbau Bobotoh untuk memetik hikmah dan pelajaran dari kejadian saat laga Persib melawan Persija dilaksanakan. "Sudah saatnya untuk lebih menanamkan kedewasaan, termasuk dalam diri suporter. Sebab kejadian seperti sudah sangat sering terjadi dalam pertandingan sepak bola di Indonesia," papar Edi.

Sebagai salah seorang pejabat tinggi di Kota Bandung, Edi berharap pada 2012 Pemkot Bandung segera merealisasikan Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage yang diproyeksikan jadi kandang anyar Maung Bandung. "Mudah-mudahan selesai sesuai target yakni akhir tahun ini dan semoga SUS Gedebage jadi tempat yang bisa memberikan kenyamaan buat bobotoh saat menyaksikan dan memberikan dukungan kepada Persib," tandas Edi.

sumber :


'Derby Jabar' Digelar di Bandung - Manager sumingrah


Manajer Persib Bandung Umuh Muhtar senang jika 'derby Jabar' antara Persib vs Pelita Jaya benar-benar digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (5/2/2012). Sebab di Bandung bobotoh akan memberi dukungan dan semangat bagi Persib untuk memenangkan laga.

Di laga nanti, Persib akan bertindak sebagai tim tamu, sementara Pelita Jaya tuan rumah. Meski demikian, kemungkinan besar bobotoh akan membirukan stadion karena selama ini dukungan publik Jabar bagi Persib jauh lebih besar ketimbang Pelita Jaya.

"Ini keuntungan bagi kita karena bobotoh pasti akan memberi dukungan bagi kita meski tuan rumahnya Pelita Jaya," kata Umuh saat ditemui di kediamannya di kawasan Kiaracondong, Selasa (31/1/2012).

Selain itu, Umuh menyebut pihaknya tidak akan mengeluarkan biaya transportasi besar jika laga digelar di Bandung. "Otomatis akomodasi kita lebih kecil," ungkapnya.

Di laga itu, lanjut Umuh, Persib jelas mematok kemenangan untuk tetap mempertahankan posisi di papan atas klasemen sementara Liga Super Indonesia (LSI).

"Main kandang atau tandang kita inginnya semua menang, termasuk lawan Pelita Jaya," tegas Umuh.

Duel Pelita Jaya vs Persib sendiri belum dipastikan digelar di Si Jalak Harupat. Karena panitia pelaksana (panpel) pertandingan tengah mengurus semua proses perizinan dan segala keperluan bagi laga tersebut, termasuk menunggu izin dari kepolisian.

Sumber:
detikBandung

Senin, 30 Januari 2012

El-Clasico kemarin Catat Rekor Jumlah Penonton

PARTAI Persib Bandung melawan Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Minggu (29/1/2012) mencatat rekor jumlah penonton partai kandang Persib musim ini.Meski Panpel Persib mencatat jumlah penjualaan tiket pertandingan tidak menyentuh 100% dari total 26.500 lembar tiket yang disediakan. Namun, kenyataan di lapangan menunjukan sekitar 35 ribu sampai 40 ribu orang hadir langsung menyaksikan laga yang berkesudahan 1-0 untuk Maung Bandung ini.

Jumlah penonton laga Persib kontra Persija, jauh lebih banyak dibandingkan laga kandang Maung Bandung sebelumnya, masing-masing menghadapi Persiram Raja Ampat, Sriwijaya FC, PSAP Sigli, PSMS Medan dan PSPS Pekanbaru.
Meski penjualaan tiket masuk tidak 100%, namun Panpel Persib kali ini lebih semringah. Paling tidak biaya pelaksanaan pertandingan bisa tertutupi dibandingkan laga kandang sebelumnya yang kurang diminati bobotoh.
"Sangat banyak yang ingin masuk. Terpaksa sebagian kita masukan ke tempat yang lebih longgar. Penonton pun bisa mengerti dan memahaminya daripada di luar terjadi sesuatu yang tidak di inginkan. Meski sempat menuai protes juga," ujar Sekretaris panpel Budi Bram Rahman kepada wartawan usai pertandingan.
Budi mengatakan, penjualan tiket laga Maung Bandung lawan Macan Kemayoran, bisa dikatakan hampir sempurna. Meski semua rekapan data hasil penjualan tiket belum bisa diketahui secara pasti.
"Tiket yang di cetak 26.500 dan penjualaanya kami perkirakan hampir sempurna. Karena yang saya lihat, bisa mencapai 90%. Nah, untuk yang 10%-nya saya belum lihat rekapannya. Apakah habis terjual atau tidak," tuturnya.
Namun, sebagian penonton yang tidak bisa masuk ke dalam stadion pun, bisa tertib menonton di luar lapangan dengan menggunakan dua buah layar lebar yang di sediakan panpel di sektor Timur dan Barat.



Agus Purwanto - Reporter Yang Jadi Keberuntungan Persib

Agus Purwanto SEJARAH tersimpan dibalik ruang siaran Radio Republik Indonesia (RRI). Di masa perjuangan, RRI jadi salah satu alat perjuangan bangsa Indonesia yang tak terpisahkan.
Tidak hanya jadi bagian dari lintasan dan potret sejarah bangsa Indonesia. RRI pun jadi bagian dari sejarah perjalanan Negara di bidang olahraga, khususnya sepak bola.Termasuk bagi Persib Bandung, diantarabobotoh yang sudah mengikuti perkembangan dan menaruh fanatisme tinggi terhadap Maung Bandung sejak era Perserikatan, RRI tepatnya RRI Bandung adalah sebuah lembaga media di dunia broadcasting yang tentu saja sudah tidak asing lagi.
Sejak erab Perserikatan RRI Bandung selalu mengudara untuk menyiarkan langsung laporan pandangan mata setiap laga Persib Bandung baik di kandang maupun saat tandang.
Pesatnya perkembangan dunia komunikasi, khususnya media tak menenggelamkan eksistensi RRI. Tidak mengherankan, channel RRI selalu di cari ketika pertandingan Persib tidak disiarkan via layar televisi, RRI pun menjadi alternatif utama.
Terlepas dari itu semua, tidak banyak orang yang mengetahui siapa di balik suara reporter acara siaran langsung pandangan mata yang disajikan RRI. Ada sejumlah nama yang selama ini sudah tidak asing lagi di telinga pendengar setia RRI Bandung, khususnya bobotoh diantaranya Didi Mainaky, Pujo Hastowo dan Agus Purwanto jadi tiga figue di balik suara ekpresif yang selalu didengar oleh jutaan pecinta Persib.
Persibholic.com berkesempatan berbincang langsung dengan salah seorang di antara tiga penyiar RRI yang biasa menyiarkan langsung pertandingan Persib. Dia adalah Agus Purwanto, pria yang biasa di sapa Mang Agus ini memulai karier dan profesinya di RRI pada tahun 1991 silam sebagai reporter sekaligus redaktur di bidang pendidikan.
Setelah enam tahun berjalan, sekitar tahun 1997, dirinya diminta dan ditempatkan meliput di desk olahraga. Hingga akhirnya, Agus pun menjadi reporter khusus menyiarkan setiap pertandingan Persib, secara bergantian dengan rekannya, Pujo dan Didi.
"Tahun 1991 saya masuk RRI dan menjadi redaktur di bidang pendidikan. Tapi, di situ saya sedikit-sedikit belajar untuk menjadi reporter sepakbola. Tahun 1997 saya mulai di tempatkan meliput olahraga. Karena di olahraga ada senior saya Didi dan Pujo, saya semakin tertarik untuk menjadi reporter sepakbola, khususnya Persib. Akhirnya, bisa sampai siaran untuk Persib pun saat Liga Indonesia pertama tahun 95 sampai sekarang ini," ujar Agus kepada persibholic.combeberapa waktu lalu.
Untuk menjadi seorang penyiar acara siaran langsung pandangan mata pertandingan Persib, bukan hal yang mudah bagi seorang Agus. Butuh proses belajar dan adaptasi untuk berbicara fasih sampai akhirnya benar-benar bisa sangat lancar dalam penyiaran.
"Untuk bisa menyiarkan dengan baik, awalnya saya belajar pada saat ada pertandingan. Di situ saya ngomong sendiri, dan belajar menggambarkan posisi pemain dan bola seperti apa. Dan itu sangat sulit. Makanya saya terus berlatih. Karena, menyiarkan pertandingan sepakbola harus menggambarkan posisi bola dan pemainnya dan bisa membawa pendengar membayangkan setiap kejadian di lapangan," tuturnya.
Meskipun, kerap menghadapi kesulitan dalam setiap siaran langsung yang dipandunya, pria berusia 44 tahun ini selalu menjalaninya dengan sepenuh hati. Karena, dirinya sangat senang dan hobi dengan dunia sepakbola.
Baginya selama dijalani dengan rasa suka, ia akan merasakan kenikmatan dalam bekerja. Namun, yang menjadikan dirinya kerap kehilangan semangat dalam siaran adalah saat Maung Bandungmengalami kekalahan karena Agus merasa mempunyai ikatan dengan tim kebanggaan warga Jawa Barat itu.
"Semuanya saya jalani dengan hati dan atas kecintaan kepada Persib. Dibandingkan dengan materi yang didapat memang tidak seberapa, tapi itu tidak jadi masalah. Karena, saya bekerja memakai hati," tambahnya sambil menikmati secangkir kopi di sela perbincangannya.
Hal yang menjadi kendala dalam setiap siarannya, dirinya harus benar-benar mencari tempat yang lebih enak untuk menjangkau seluruh lapangan dan bisa menggambarkan pertandingan dengan jelas.
Apalagi, saat jaringan telepon yang kurang bagus pun membuat dirinya sedikit kesulitan saat siaran. Otomatis, posisi untuk berpindah-pindah tempat harus di lakukan untuk mencari sinyal yang bagus.
Di samping sinyal telepon yang kerap menjadi kendala, Agus pun sebelumnya harus bisa menghafal nama pemain lawan, tanggal lahirnya, dan klub sebelumnya dimana.
Apalagi saat Persib bertanding melawan klub asal Papua. Karena menurutnya, nama-nama pemain Papua sangat sulit untuk disebutkan, dan mengharuskan Agus harus menghafal betul sebelum pertandingan.
Sepanjang kariernya sebagai seorang penyiar selama 16 tahun lebih, Agus sudah merasakan banyak hal-hal unik dan kesenangan yang sebelumnya tidak ia dapat.
"Pengalaman menjadi seorang penyiar, saya bisa merasakan keliling Indonesia saat Persib menjalani laga tandang meski itu dilakukan secara bergantian dengan rekan saya Pujo dan Didi . Saya pun bisa mengenal para pemain dan seluruh jajaran pengurus," papar Agus.
"Dan yang terpenting, dalam setiap siaran di tandang, saya harus bisa menyiarkan secara netral dan tidak berpihak kepada salah satu klub. Meski secara hati, tetap untuk Persib," tandas pria kelahiran Bandung 31 Agustus 1967 yang dikenal cukup ramah tersebut kepada persibholic.com.
Ada satu keunikan lain yang sebetulnya kurang disadari Mang Agus. Di kalangan wartawan peliput Persib sempat muncul celoteh setiap Persib menjalani laga tandang dan yang menjadi penyiar atau reporter RRI Bandung adalah dirinya, maka Persib sering terhindar dari kekalahan.
‘Mitos’ itu dibuktikan Mang Agus ketika Persib dua kali meraih hasil imbang dalam laga tandang musim ini saat menahan imbang tuan rumah Deltras Sidoarjo 0-0 dan Persidafon Dafonsoro 2-2.

Mana Suaramu Bulao - Kepengurusan PSSI Jabar Dibekukan


Kepengurusan PSSI Jabar Dibekukan

Staf Ahli PSSI Udin Mulyono membeberkan sembilan pengurus provinsi (pengprov) PSSI di Indonesia telah dibekukan. Pengprov yang dibekukan termasuk PSS Jabar.Pembekuan itu dengan alasan masalah organisasi yang dapat mengganggu pengembangan sepak bola nasional.


Sembilan pengprov tersebut, dikatakan Udin adalah Pengprov PSSI Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Timur, DKI Jakarta, Yogyakarta, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, PSSI Lampung, dan Bengkulu.
"PSSI juga telah menunjuk caretaker di pengprov yang telah dibekukan, untuk menjalankan tugas dan amanat organisasi," terang Udin.
Caretaker, kata dia, punya kewenangan untuk membekukan pengurus cabang (Pengcab) PSSI tingkat kabupaten/kota, jika tidak mengikuti amanat PSSI.
"Kebetulan saya yang diberi tugas Ketua Umum PSSI untuk mengurusi organisasi Pengprov PSSI se-Indonesia," kata Udin.
 
Sumber : 
 

Siapa sebenarnya Sosok Syekh Puji dari Persib


Ini Dia Sosok Syekh Puji dari Persib

Sosok berjanggut lebat, bergamis putih, pakai kaca mata hitam disertai pemakaian aksesori tasbih yang mirip Syekh Puji selalu menghiasi setiap laga Persib bandung di Stadion si Jalak Harupat. Siapakah jati diri sebenarnya Syekh Puji dari Persib itu?



Sosok Syekh Puji dari Persib Bandung itu adalah Rosyid (45). Seorang petugas parkir di depan Apotek Perintis, Pasar Baru Kota Bandung.
Niat menjadi tiruan Syekh Puji, tidak pernah terpikirkan Rosyid yang akrab dipanggil Ewok. Lagipula, saat itu Solihin, seorang rekan bobotoh yang lain, sudah lebih dulu berdandan ala pemimpin pondok pesantren Miftahul Jannah, Desa Bedono, Kecamatan Jambu, Semarang itu. Namun, pesta kemerdekaan 17 Agustus 2010 mengubah pikirannya.

"Sebenarnya sebelum saya sudah ada yang dandan seperti Syekh Puji, tapi waktu pawai Agustus-an saya coba-coba dandan juga. Tak disangka warga sekitar justru menyebut saya lah yang paling mirip di antara tiruan Syekh Puji lainnya. Akhirnya, sampai sekarang saya berdandan seperti ini, Gamisnya pun masih dari tahun lalu belum ganti lagi," ujar Ewok.

Pria yang sudah dikarunai tiga orang anak ini pun mengaku memiliki banyak pengalaman menyenangkan ketika berdandan seperti Syekh Puji. Setiap kali hendak menonton Persib, tak jarang para bobotoh sengaja memintanya foto bersama. Ketika pulang ke rumahnya, banyak pula warga yang menyapa dan memberinya pujian atas totalitasnya mendukung Persib.

"Alhamdulillah saya jadi banyak kenalan, tua-muda menyapa saya. Dan saya dengar kabar dari sanak saudara, di kampung banyak yang membicarakan saya," ujarnya.

Ewok mengaku rindu akan prestasi timnya yang dulu dikenal sebagai langganan juara. Terhitung, sudah tiga kali dia menjadi bobotoh yang berkesempatan melihat langsung pengangkatan trofi juara oleh para pemain Persib. Tiga momen juara tersebut adalah saat Persib Juara kompetisi perserikatan 1990, juara kompetisi perserikatan 1994, dan juara liga Indonesia pertama (1994-1995).

"Semoga saja, Persib tahun ini bisa juara karena saya lihat kualitas pelatih dan pemain Persib sekarang bagus-bagus," harapnya.

Sumber :
 

Simaung Akan Bersaing Dengan 3 Tim Papan Atas


Persib Akan Bersaing Dengan 3 Tim Papan Atas

Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar meminta para pemainnya untuk tidak lekas puas dengan keberhasilan memenangkan laga klasik melawan Persija.Sebaliknya hasil itu diharapkan menjadi motivasi untuk menjalani pertandingan-pertandingan berikutnya yang jauh lebih menentukan.


"Sangat puas dengan kemenangan kemarin, berlangsung mulus dan kami senang bobotoh sangat mendukung perjuangan Persib saat mengalahkan Persija. Saya minta pemain tidak lekas puas karena kemenangan atas Persija bukan segalanya, masih menunggu pertandingan lainnya," kata Umuh Muchtar.
Manajer Persib itu menyatakan, grafik penampilan timnya semakin bagus. Ia berharap timnya juga bisa mensiasati pertandingan tandang melawan Persiwa dan Persipura yang digelar di Jayapura.
Sedangkan lawan terdekat adalah Pelita Jaya Jakarta yang akan berlangsung 5 Februari 2012 mendatang.
"Baru separuh perjalanan, dan kami berharap bisa mengejar ketertinggalan dari tiga tim di papan atas," kata Umuh menambahkan.

Sumber :

 

kapasitas Drago Mamic Masih Harus Diuji di Papua


Reputasi Drago Mamic Masih Harus Diuji di Papua

Pelatih Persib Drago Mamic lulus pada ujian pada saat tim Maung Bandung mengalahkan Persija Jakarta 1-0 sekaligus memperpanjang rekor belum terkalahkan di kandang. Namun reputasinya masih harus diuji pada laga tandang di tanah Papua.


"Grafik penampilan pemain terus membaik, kami senang itu semua. Namun mereka juga harus bisa tampil bagus dan meraih kemenangan di partai berikutnya, termasuk di partai tandang," kata Drago Mamic di Bandung, Senin.
Pelatih berpaspor Kroasia itu patut senang, pasalnya duel lawan Persija menentukan reputasinya sebagai pelatih.
Persija merupakan tim saingan baik prestasi maupun prestise bagi Persib Bandung.
Penampilan Persib yang berbeda dengan laga sebelumnya yang lambat start, menjadi salah satu catatan penting bagi publik Bandung tim itu masih bisa ditingkatkan lagi penampilannya.
Meski hanya menang dengan satu gol melalui titik putih penalti, cukup bagi Maung Bandung untuk membuktikan ketangguhannya pada partai klasik itu. Materi kedua tim berimbang dan terlibat dalam partai yang seru dan sarat emosi.
"Kemenangan kemarin merupakan bagian yang kami upayakan, dan pemain bisa tampil lebih sabar. Namun bukan tanpa kekurangan karena kami dituntut untuk lebih menyiapkan ketajaman untuk pertandingan berikutnya," kata Drago Mamic.

Goyang Kewuk Admin Warkop Persib Bandung Demi Persib....

Pertandingan kemarin tak hanya memperbaiki rekor atas persija tapi memecahkan rekor penonton terbanyak sepanjang sejarah simaung. dan tak terkucuali bagi kami admin Bobotoh cyber company [ PO ,TNB ,WPB & BBB ] yang ikut bersorak dan bergoyang mendukung pangeran Bulao.



( Izp/Bandung, 29/1)

Semoga tak ada lagi musibah seperti ikhsan


 


Insiden yang menimpa Muhammad Ikhsan (20), bobotoh asal Cimahi yang mengalami patah kaki, menjadi pelajaran tersendiri bagi semua pihak. Kejadian semacam itu diharapkan tidak terjadi laga di semua laga yang dilakoni Persib, khususnya di laga kandang.

Kapolres Bandung AKBP Sandi Nugroho mengakui masih banyak kekurangan dalam pengamanan laga kandang Persib. Namun ia janji hal itu akan segera diperbaiki.

"Dari beberapa kekurangan di pertandingan Persib, itu jadi pelajaran dan kita akan perbaiki itu untuk kesempurnaan jalannya pertandingan," kata Sandi.

Hal itu dikemukakan Sandi saat ditemui wartawan di RS Halmahera usai menjenguk Ikhsan, Senin (30/1/2012).

Ia sendiri mengaku kaget melihat animo bobotoh di duel Persib vs Persija Jakarta. Sebab jumlah penonton yang datang benar-benar di luar dugaan. "Saya kaget melihat antusiasme bobotoh," ungkapnya.

Sementara itu Manajer Persib Umuh Muhtar mengaku akan meminta panpel menyediakan layar lebar di sekitar area stadion dengan jumlah lebih banyak di laga tertentu yang diperkirakan menyedot animo bobotoh.

"Saya nanti akan minta panpel menyediakan layar lebar lagi di beberapa titik. Mungkin nanti akan ada juga permintaan seperti itu dari polisi," tuturnya.

Umuh sendiri menyebut kemenangan 1-0 atas Persija memang harus dibayar mahal dengan adanya insiden yang menimpa Ikhsan dan banyaknya bobotoh yang pingsan di stadion. "Jelas ini kemenangan yang mahal, apalagi dengan ada kejadian seperti ini," ujarnya.

Ia berharap, bobotoh tidak memaksakan datang ke stadion jika memang tidak memiliki tiket atau situasi di stadion kurang bagus. Namun hal itu kembali lagi pada kesadaran masing-masing.

"Harapannya bobotoh jangan memaksakan. Tapi kita tidak bisa mencegah. Mereka juga kan memaksa datang ke stadion karena kecintaannya
pada Persib. Mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terulang," tandas Umuh.

Sumber :
detikBandung

Airlangga Turut Prihatin - saat membesuk Ikhsan


 


Striker Persib Bandung Airlangga Sutjipto mengaku kaget mendengar kabar Muhammad Ikhsan (20), bobotoh asal Cimahi yang patah tulang kaki kanan sekaligus dislokasi alias mengalami pergeseran sendi kaki kiri. Ia menyatakan prihatin atas insiden yang terjadi di sela duel panas Persib vs Persija Jakarta itu.

Sebagai bentuk keprihatinan, usai menjalani latihan, ia langsung menjenguk Ikhsan di RS Halmahera di lantai II, Senin (30/1/2012). Begitu tiba di lokasi sekitar pukul 19.00 WIB, Airlangga langsung disambut senyum Ikhsan dan keluarganya. Kedatangan pria yang akrab disapa Ronggo itu terbilang kejutan bagi Ikhsan. Sebab Renggo merupakan pemain yang diidolakan Ikhsan.

Semua yang ada di ruangan itu pun terharu dengan kedatangan Ronggo. Eks striker Deltras Sidoarjo itu langsung menghampiri Ikhsan yang terbaring lemah di tempat tidur dan mengajaknya berbincang.

Usai berbincang, Ronggo langsung mengikuti permintaan Ikhsan untuk foto bareng. Ia bahkan memberikan jersey nomor punggung 9 yang sengaja dibawa. Begitu diberikan, Ikhsan dan keluarganya terlihat terharu.

Bahkan Ikhsan kembali meminta foto bareng. Lewat jepretan kamera ponsel salah seorang keluarganya, Ikhsan pun bergaya dengan mengacungkan jari ala metal.

"Foto lagi dong, buat facebook," ucap Ikhsan. Mendengar ucapan Ikhsan, keluarganya dan berada di ruangan pun tersenyum.

Sementara itu, Ronggo mengungkapkan rasa prihatinnya atas insiden yang terjadi. Hal itu sama sekali di luar dugaannya sebagai pemain Persib.

"Saya cukup prihatin dengan adanya kejadian ini. Saya cukup kaget dengar ada bobotoh yang sampai seperti ini," kata Ronggo.

Ia menyebut, dukungan yang diberikan bobotoh di laga kemarin sangat luar biasa. Hal itu yang kemudian memberi andil bagi kemenangan 'Maung Bandung'. Sebab dukungan bobotoh membuat seluruh punggawa Persib tampil semangat mengalahkan Persija.

"Terima kasih kepada bobotoh yang sudah memberikan dukungan luar biasa, dan hasilnya kita bisa meraih poin penuh," tuturnya.

Ronggo berharap, kejadian serupa tidak terulang di laga Persib berikutnya dan semua laga yang bakal dilakoni. "Mudah-mudahan tidak ada lagi kejadian seperti ini," harapnya.


Sumber :
 detikBandung

Ikhsan patah tulang kaki - Panpel Persib tanggung biaya pengobatan


 

Panpel Persib menanggung biaya operasi dan pengobatan kepada seorang bobotoh yang mengalami patah tulang kaki yakni Muhammad Ikhsan. Pemuda berusia 20 tahun (sebelumnya ditulis 25 tahun) itu terluka saat berlangsungnya laga Persib vs Persija.

Ikhsan yang kini dirawat RS Halmahera Bandung merasa berterima kasih dengan tanggung jawab Panpel Persib. Sebelumnya, orang tua Ikhsan sempat putus asa lantaran keterbatasan biaya pengobatan. Bahkan keluarga sempat berniat membawa Ikhsan berobat ke pengobatan alternatif.

Kepastian Panpel Persib mengurus biaya pengobatan Ikhsan ini setelah Manager Persib Umuh Muhtar menyambangi RS Halmahera Bandung, Mendengar kabar tersebut, orang tua Ikhsan tak kuasa menahan tangis.

"Ibu jangan takut. Saya tekankan Panpel Persib akan bertanggung jawab seratus persen. Saya ikhlas lilahi taala. Ibu tetap koordinasi dengan dokter, kapan bisa operasinya," ujar Umuh di hadapan kedua orang tua korban.

Ibu kandung Ikhsan yakni Titin Susmiati (44) mengungkapkan biaya operasi diperkiran mencapai Rp 35 juta. Jadwal operasi, kata Titin, masih menunggu koordinasi antara Panpel Persib dan pihak RS Halmahera.

"Saya senang, akhirnya pihak panitia tanggung jawab. Soalnya kalau kami sendiri yang menganggung biayanya, tidak sanggup. Tadinya saya merasa terbebani dengan keuangan, sekarang saya sudah sedikit lebih lega," tutur Titin kepada detikbandung.

Titin tak hentinya mengucapkan terima kasih kepada Umuh dan Panpel Persib yang peduli kepada anaknya tersebut. "Kami atas nama orang tua Muhamad Ikhsan, mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Hanya Allah yang akan membalasanya," ungkap Titin.

Duel panas Persib Bandung kontra Persija Jakarta memakan korban. Seorang bobotoh, Muhammad Ikhsan, mengalami patah tulang kaki kanan dan kaki kirinya mengalami dislokasi atau pergeseran sendi.

Kejadian tersebut berlangsung sewaktu kick off babak pertama Persib vs Persija di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (29/1/2012). Ikhsan yang berbekal tiket masuk, akhirnya tak bisa menikmati laga klasik tersebut.


sumber:
 detikBandung

Perbaiki rekor, Persib naik ke peringkat 4

Setelah di partai sebelumnya berhasil membungkam PSPS Pekan Baru 2:1 dan meperbaiki rekor atas Psps, kali ini Persib Bandung berhasil menaklukkan musuh bebuyutannya Persija Jakarta dengan skor tipis  1-0.  Dengan kemenangan itu,  Maung Bandung memperbaiki rekor saat menjamu Macan Kemayoran-julukan   Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat pada lanjutan Indonesia Super League  ( ISL ) ,  Minggu  ( 29/1 ) malam.  Terakhir Persib menundukkan Persija di kandang,  pada  24  April  2007  di ajang Liga Indonesia  2007/2008.    

Torehan tiga poin itu,‎ ‏sekaligus mendongkrak Persib ke peringkat empat klasemen sementara ISL dengan torehan  18  poin dari  10  laga.  Sedangkan Persija tetap di posisi kesembilan dengan  13  poin.   

Sejak kick off‎  ‏babak pertama,   Persib langsung menekan Persija di menit-menit awal.  Kendati bermain di bawah   tekanan para bobotoh,  Persija mampu menampilkan permainan   apiknya.  Di awal menit ke  15  ini,  kedua tim banyak bermain di sektor tengah.

Akan tetapi walaupun Persib mendapat tendangan bebas,  peluang tersebut dapat dipatahkan kiper Persija Andrytani.   Persija  tidak mau kalah,  Ismed Sofyan yang memaksimalkan tendangan bebas mengarah ke kotak penalti Persib hingga sempat terjadi kemelut di depan gawang.  Namun bola dapat dihalau lini belakang Persib.

Maman Abdurrahman cs bermain sabar.‎  ‏Atep menerima umpan tanpa  kawalan.   Dia pun melepaskan tendangan kerasnya,   hingga mengenai lengan salah satu pemain belakang Persija Amarzhuki.  Melihat itu,  wasit  langsung  menunjuk titik putih  pada menit ke  16.

Dengan tenang Miljan Radovic  yang ditunjuk sebagai algojo,  sukses  menuntaskan tugasnya.  Eksekusi Radovic berhasil merobek gawang Persija hingga membuat  Persib unggul  1-0.  Tensi  pertandingan yang panas membuat wasit Olehadi bekerja keras,  hingga  pertandingan  pun beberapa kali sempat terhenti.

Dengan ketertinggalan satu gol,‎ ‏ Tim‎ ‏Macan  Kemayoran terus  membuat  tekanan.  Namun kokohnya pertahanan  Maung  Bandung,  membuat Persija tak bisa menembusnya.

Penguasaan bola pada babak pertama ini cukup seimbang.  Saling jual beli serangan pun  terjadi.  Abanda yang memanfaatkan umpan tendangan bebas,  sundulannya hanya melambung di  atas mistra gawang  Persija.  Begitu juga  Bepe yang berhasil menerima true pass namun secara tiba-tiba dapat hadangan dari Maman.

Hingga paruh pertama‎ ‏berakhir,   kubu Maung Bandung dapat mempertahankan kedudukan  1-0. Pada babak ke dua,  Persija menekan lebih awal.   Terbukti Persija mendapatkan tendangan bebas.  Namun bola yang dieksekusi Fabiano terblok oleh pagar hidup yang dibuat para pemain Persib.  

Pada menit ke   49   Atep mempunyai peluang namun hanya menyamping di sebelah kanan  kiper  Andrytani.  Begitu juga Jajang,  yang   lepas dari kawalan namun terjebak offside.

Sepuluh menit pada babak kedua  Persija terus menekan Persib.  Walaupun tidak ada gol namun serangan Persija tersebut membuat pertahanan Persib  agak  kerepotan. Tercatat,   Bambang mampu membuat peluang emas namun peluangnya  masih melenceng serta tendangan kerasnya dapat ditahan kiper  Jendry Pitoy.

Persib pun tak mau kalah,‎ ‏lewat serangan balik yang cepat,  Jajang menerobos pertahanan Persija,  namun Ismed Sofyan menjatuhkan Jajang sehingga terjadilah pelanggaran.  Tendangan bebas yang dilakukan Radovic mengenai mistar gawang. Hingga akhir pertandingan Persib tetap unggul dengan skor  1-0.

Duel‎ ‏dua musuh bebuyutuan itu  sempat membuat  wasit mengeluarkan lima kartu kuning.  Tiga untuk pemain  Persib  diantaranya,  Moses Sakyi,  M Ilham,  dan Zulkifli, sedangkan untuk pemain Persija yaitu Octavianus dan Fabiano. 

Sementara itu Pelatih Persib Bandung Drago Mamic mengungkapkan, kemenangan ini merupakan hasil dari kerja keras pemain yang bermain dengan gemilang.‎"‏Saya ucapkan terima kasih kepada pemain yanhg telah nbeklerja keras untuk memenangkan pertandingan ini, " ujarnya.

Dia pun mengaku bahwa penampilan ini merupakan penampilan yang luar biasa.‎ "‏Mereka tampil luar biasa dan saya selain itu jkuga saya mengucapkan terima kasoh kepada bobotoh yang datang ke stadion untuk menyaksilanm pertandingan ini, " ungkapnya.

Mamic juga memuji penampilan para pemain Persija yang tak kalah hebat‎ "‏Saya lihat pemain Persija sangat bagus dan kita memang lebih beruntung dari mereka, " ungkapnya.

Di lain pihak pelatih Persija, Iwan Setiawan mengatakan,‎ ‏permainan tadi sungguh luar biasa.  " Memang kami agak di tekan oleh bobotoh tapi itu menjadi spirit kami, " ujarnya.

Selain itu, dia juga mengatakan, permainan tadi fairplay tidak ada yang janggal.  "Saya lihat pertandingan tadi fair play tidak ada yang di rugikan," pungkasnya.
 
 

Minggu, 29 Januari 2012

Laga KLASIK vs Masalah klasik .

Lagi-lagi Jebol, warning to panpel.



Langit di area soreang kabupaten bandung tampak membiru walaupun sebelumnya area bandung sekitarnya di guyur hujan, tapi itu tak berarti bagi BOBOTOH Untuk mendukung langsung laga EL-CLASICO antara PERSIB Bandung vs Persija, seperti di perkirakan sebelumnya duel klasik ini selalu menarik animo yang begitu tinggi, ribuan BOBOTOH Berbondong-Bondong menghampiri Stadion Si Jalak Harupat seolah hujan yang deras mengguyur kota Paris van java pun tak bisa membendung Animo Bobotoh.

Langit yang gelap Jam di jalak Harupat menunjukan pukul 15:30 Ribuan Bobotoh sudah Membanjiri area stadion si jalak harupat walaupun kick of Pertandingan sendiri pukul 18:30, tapi lautan Biru sudah membanjiri kabupaten Bandung.

18:30 Oleh Hadi wasit yang menjadi pengadil pertandingan meniup peluit tanda pertandingan dimulai, kurang dari 16 menit pertandingan berlangsung, Tribun Timur Membludak Ribuan Bobotoh silih berdesak dari luar untuk masuk ke Tribun Timur terutama pintu 1, terlihat begitu berdesak melebihi kapasitas Tribun tersebut, Akhirnya silih sorak dan Dorong-mendorong pun terjadi yang memaksa Beberapa Bobotoh ada yang jatuh pingsan hingga harus di larikan ke rumah sakit melalui ambulance yang memang sudah di siapkan Oleh Perangkat Pertandingan.

Hingga Pertandingan kick Of  Babak kedua  harus sedikit tertunda, karena Ribuan Bobotoh yang berada di Tribun Timur yang melebihi kapasitas membanjiri sentelban(area pinggir lapang stadion)sehingga terpaksa perangkat pertandingan menunda kick of babak ke II karna menurut aturan area itu harus steril dari orang yang tidak berkepentingan termasuk bobotoh.
 yel-yel " STADION baru STADION baru sekarang juga " begitu bergema di selimuti pekatnya langit si Jalak Harupat.

Yang Jadi pertanyaan kita semua pecinta Persib Bandung, ada apa dengan PANPEL dan aparat yang bertugas, mengapa masalah klasik seperti itu selalu terulang, seolah tak berkaca dari pertandingan sebelum-sebelumnya, dari mulai ticket yang susah di dapat hingga merajalelanya CALO, seharusnya mungkin ini sudah jadi warning atau sesuatu yang harus benar di cermati dan tentu di tindak lanjuti.
tentu HARAPAN kita semua selaku bobotoh ingin menyaksikan dan mendukung Tim kebanggan kita semua dengan nyaman dan tidak berkelimut seperti ini,semoga.

Sumber :

Jumat, 27 Januari 2012

Drago Mamic : Main Sabar dan Fokus.

Mamic: Main Sabar dan Fokus


Pelatih Drago Mamic tidak tinggal diam dalam mempersiapkan timnya menjalani laga panas menghadapi Persija Jakarta, Minggu (29/1/2012) nanti. Disamping peningkatan fisik dan teknik, menurut Mamic skuadnya perlu konsentrasi penuh untuk mengatasi Persija.

Sebelumnya, faktor psikologis kerap menjadi sorotan Mamic demi kesiapan pemainnya. "Saya mengingatkan pada pemain, walaupun ini partai panas, jangan terlalu semangat, jangan terlalu percaya diri, dan jangan sampai membuat kelengahan. Kita harus main sabar dan lebih fokus untuk bermain sebaik mungkin," tegas Mamic.

Selain itu, Mamic pun tidak menampik akan adanya kesempatan pemain muda untuk terjun mencicipi laga penuh gengsi nanti. Namun, Mamic mengaku memiliki standar tersendiri sebelum menurunkan para pemain muda.

"Untuk pemain muda saya hanya akan memainkannya dalam momen yang tepat, saya tidak akan menurunkan pemain saat mereka kehilangan mental untuk bertanding," ucapnya.

Sampai saat ini hanya dua pemain muda, Jajang Sukmara dan Budiawan yang mendapat kepercayaan untuk turun. Namun, Mamic meyakinkan semua pemain mudanya bahwa kesempatan turun untuk mereka selalu ada, termasuk dalam pertandingan melawan Persija nanti.

"Semua pemain pasti akan mendapat kesempatan dalam tim. Saya harap mereka menunjukkan kualitasnya. Beberapa pemain muda memang sudah ada yang mulai unjuk gigi, tapi beberapa pemain masih harus saya kembangkan, terutama dalam ketepatan posisi bermain," pungkas Mamic.




sumber : 



100 PERSEN THE JAK MANIA TIDAK AKAN DATANG




Laga klasik Persib Bandung melawan Persija Jakarta yang sarat emosi di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (29/1/2012) malam, dipastikan tidak akan dihadiri suporter Persija Jakarta The Jak Mania. pasalnya, hingga saat ini belum ada koordinasi pemesanan tiket dengan organisasi bobotoh Viking maupun pihak panpel pertandingan. Sementara 26 ribu tiket yang dicetak oleh Panpen Persib sudah habis terjual.

"Saya pikir, The Jak tidak akan datang ke Bandung menyaksikan laga ini (Persib vs Persija, red). Kalaupun mereka datang, mereka pasti koordinasi dulu untuk pemesanan tiket," ujar pentolan Viking, Yana Bool kepada persibmania.com, Sabtu (28/1/2012).

Akibat hubungan yang tidak harmonis diantara suporter kedua tim, Yana memastikan 100 persen The Jak Mania tidak akan datang ke Stadion Si Jalak Harupat. Kalaupun datang, mereka tidak akan berkelompok dan tidak akan memperlihatkan identitasnya.

"The Jak yang datang ke Jalak Harupat nanti pasti ada. Namun sifatnya perorangan, mereka akan berbaur dengan VIking atau bobotoh lain tanpa mengenakan atribut Persija," ujar Yana.

Persib Bandung dan Persija Jakarta merupakan dua tim papan atas Indonesia yang duelnya selalu menjadi perhatian dan ditunggu pendukungnya. Sayang, laga klasik ini sudah lama tidak dihadiri langsung kedua suporter masing-masing akibat permusuhan yang sudah berlangsung lama.

Saat kedua tim saling menjamu, The Jak Mania tidak bisa ke Bandung, demikian sebaliknya, bobotoh atau Viking juga tidak bisa nonton Ke Jakarta. Terakhir The Jak Mania dan Viking bertemu dalam satu stadion di laga kandang usiran Persija menjamu Persib pada Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009 di Stadion Gajayana, Malang (10/6/2009).

Bertemunya Viking dan The Jak Mania pada saat itu tidak hanya membuat pertandingan semakin seru, tetapi suasana di sekeliling lapangan menjadi lebih hidup, lebih berwarna dan menarik. 



sumber: persibmania.com



Maung Bandung akan Bermain Habis-habisan

Persib Vs Persija: Maung Bandung akan Bermain Habis-habisan
Tim kepelatihan Persib Bandung meminta para pemain tidak melakukan kesalahan saat Maung Bandung menjamu Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (29/1/2012) malam.
"Di pertandingan kemarin (lawan PSPS Pekanbaru, Red) ada kesalahan. Kami meminta kesalahan ini dikurangi. Terlalu riskan jika terjadi kesalahan lagi," kata Asisten Pelatih Persib Robby Darwis kepada wartawan di Stadion Siliwangi, Jumat (27/1) pagi.
Selain itu, tim pelatih berusaha meningkatkan kerja sama di antara pemain. Robby menuturkan, teknik dan skill para penggawa Maung Bandung sudah oke. Hanya saja, aliran bola antarpemain belum maksimal.
Robby ingin bola bisa dialirkan dari belakang ke gelandang dan ke depan dengan maksimal.
"Dan kami juga harus bisa memanfaatkan peluang yang ada," ujar mantan bek Persib ini.
Ia menambahkan, tim pelatih juga berkaca dari laga kontra PSPS beberapa hari lalu. Saat itu, para pemain seperti terlambat panas. Baru di babak kedua Maman Abdurahman dan kawan-kawan tampil trengginas hingga akhirnya bisa mencetak dua gol.
Untuk pertandingan Minggu besok, Robby berharap pemain bisa langsung tune-in sejak babak pertama dimulai.
"Yang kemarin jadi bahan (evaluasi) buat kami. Mudah-mudahan ada motivasi lebih dari para pemain," ucap pria yang akrab dipanggil si Bima ini.
Soal bumbu reuni di laga ini, menurut Robby itu merupakan hal yang wajar. Ia yakin para penggawa Maung Bandung bisa bersikap profesional. Mereka akan habis-habisan berjuang agar Persib meraih kemenangan.
"Siapa yang dipasang nantinya oleh pelatih, mereka harus siap 100 persen," ujarnya.
Sayangnya, Persib tak bisa memainkan dua mantan pemain Persija. Mereka yang terpaksa absen adalah penyerang lincah Aliyudin dan bek kiri timnas Indonesia Mohammad Nasuha. "Nasuha sakit," kata Robby.
Kedua pemain ini, dibekap cedera kala Maung Bandung menang 2-1 atas PSPS di pertandingan Selasa lalu.
Namun, Persib masih punya beberapa pemain lain yang juga mantan pemain Persija. Mereka adalah Abanda Herman, Muhammad Ilham, Tony Sucipto, dan Atep. Keempat pemain ini dalam kondisi fit dan siap tempur.
Soal calon lawan, Robby mengingatkan agar pemain juga waspada. Menurut dia, musim ini Persija bermain bagus.
"Prestasinya sedang menanjak. Dan dari dulu mereka merupakan lawan yang tangguh," ucapnya.
Melihat posisi di klasemen sementara Liga Super Indonesia (LSI), Persib memang berada di posisi lima. Maung Bandung mengumpulkan poin 15 dari sembilan laga. Persib berhasil menang empat kali dan imbang tiga kali.
Persija berada di posisi delapan dengan raihan 13 angka. Namun Persija baru enam kali bermain dengan hasil empat kali menang, satu kali imbang, dan satu kali kalah.
Sumber :

Bola Tribunnews.com


Pemain Harus Siap 100 Persen


PEMANASAN

BANDUNG, TRIBUN - Bumbu reuni di laga Persib Bandung menjamu Persija Jakarta Minggu malam, menurut Asisten Pelatih Persib Robby Darwis merupakan hal yang wajar. Ia yakin para penggawa Maung Bandung bisa bersikap profesional. Mereka akan habis-habisan berjuang agar Persib meraih kemenangan.
"Siapa yang dipasang nantinya oleh pelatih, mereka harus siap 100 persen," ujarnya.

Hanya saja, Persib tak bisa memainkan dua mantan pemain Persija. Mereka yang terpaksa absen adalah penyerang lincah Aliyudin dan bek kiri timnas Indonesia Mohammad Nasuha. "Nasuha sakit," sebut Robby. Kedua pemain ini, dibekap cedera kala Maung Bandung menang 2-1 atas PSPS di pertandingan Selasa lalu.
Namun, Persib masih punya beberapa pemain lain yang merupakan mantan pemain Persija. Mereka adalah Abanda Herman, Muhammad Ilham, Tony Sucipto dan Atep. Keempat pemain ini dalam kondisi fit dan siap tempur. 

sumber :
TRIBUNJABAR.co.id

Ujian Dari Mertua


Alkisah ibu mertua yg bawel, judes dan menyebalkan mempunyai 3 org menantu dari ke-3 putrinya yang cantik-cantik, sang ibu mertua ingin tahu apakah ketiga menantunya itu sayang kepada mertuanya juga atau cuma putrinya doang. Dia lalu memutuskan menguji mereka secara bergantian.
...
Suatu hari dia mengajak menantu pertama naik perahu motor ke tengah laut. Di sana dia sengaja menjatuhkan dirinya dari perahu terlempar ke dalam air laut. Sang menantu tanpa pikir panjang langsung terjun menyelamatkan ibu mertuanya. Besoknya ketika keluar rumah, sang menantu pertama melihat mobil TOYOTA KIJANG INNOVA terparkir di depan rumah, secarik kertas bertulisan “Dari ibu mertuamu”.

Giliran menantu ke-2 yang diajak ke tengah laut. Sekali lagi sang mertua pura-pura terjatuh terlempar keluar perahu. Karena info yg pertama bocor, menantu kedua ini pun pura2 respect melupakan pakaian dompetnya, langsung terjun demi menyelamatkan mertua tercinta. Besoknya di depan rumah menantu ke-2 terparkir TOYOTA ALTIS, disertai kertas bertuliskan “Dari ibu mertuamu”

Ketika giliran menantu ke-3 diajak ke tengah laut, sang mertua kembali melakukan gerakan terjun bebas. Tapi apes, kali ini sang menantu malah bertolak pinggang memandangi ibu mertuanya yang megap-megap di dalam air. Sempat-sempatnya dia berkata, “Rasain loe mertua bawel !!!”, sambil berputar membawa perahunya kedarat.

Besok harinya ketika menantu ini keluar rumah, di depan rumahnya terparkir MERCEDES BENZ SERI S CLASS 500 terbaru beserta kertas bertuliskan, ” Dari: AYAH MERTUA..=D

otoy

Drago Pelajari Rekaman Persija




Falsafah kenali kekuatan lawan sebelum menghadapinya, boleh jadi menjadi pegangan pelatih Drago Mamic. Tak heran menjelang duel PERSIB kontra Persija, Minggu (29/1) dia sangat serius mempelajari kekuatan tim ibukota ini.

Untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan lawan dalam laga paling ditunggu bobotoh tersebut, arsitek tim yang cukup lama malang melintang di Liga Cina ini mengaku telah mempelajari beberapa pertandingan tim Macan Kemayoran.

"Dari rekaman pertandingan PERSIB lawan Persija musim lalu serta beberapa pertandingan Persija musim ini, saya menilai Persija adalah tim tangguh yang diperkuat para pemain bagus," ujar Drago. Menurut Drago, Bambang Pamungkas dkk. selalu tampil konsisten di laga kandang maupun tandang.

Rekor tandang mereka musim ini terbilang stabil. Bukti kehebatan mereka di tandang lawan terlihat ketika menekuk PSPS 2-0 di Pekanbaru. Melihat aksi Persija yang kerap tampil menggila dalam laga tandang, pelatih asal Krosia ini mengingatkan pemain asuhannya agar hati-hati meladeni tamunya.

Jangan lengah sedikitpun, karena bisa berbahaya. "Saya tahu laga PERSIB lawan Persija selalu menegangkan dan berlangsung dalam tensi tinggi. Saya berharap semua pemain tampil disiplin dan tidak terlalu percaya diri. Kesabaran dan tenang menjadi kunci untuk meredam Persija," paparnya. ***




Sumber : 


KLASMEN


  NOTEAMPWDL GDPTS
   1Persipura962118-11 20
   2Sriwijaya FC961221-8 19
   3Persiwa952214-12 17
   4Mitra Kukar951319-13 16
   5PERSIB943213-12 15
   6Persela842216-11 14
   7Persiba Balikpapan842216-16 14
   8Persija641112-2 13
   9Persisam941414-14 13
   10PSPS840413-11 12
   11Pelita Jaya932415-15 11
   12Deltras932410-10 11
   13Persidafon923413-20 9
   14Gresik United922513-20 8
   15PSMS71427-9 7
   16Arema812510-18 5
   17PSAP Sigli70256-14 2
   18Persiram80269-24 2